TEROPONG
- ..
A. Sejarah Teropong
Seperti mikroskop, teropong juga ditemukan di Belanda, tetapi penemuannya setelah mikroskop. Pada tahun 1608, segera setelah penemuan mikroskop, Hans Lippershy dari Middleburg seorang pembuat lensa tanpa sengaja menemukan teropong untuk mengamati objek yang jauh agar terlihat dekat. Dunia astronomi diungkapkan kepada manusia melalui Galileo Galilea pada tahun 1609. Planet dengan pengamatan mata melalui teleskop Galileo tidak lagi menjadi objek yang asing di angkasa tetapi berupa objek berbentuk bola yang keberadaannya sudah pasti. Empat bulan yang paling besar dari Yupiter dan cincin Saturnus ditemukan oleh Galileo.
Dua lensa refraksi yang disusun antar objek dan mata penonton membentuk teropong Galileo.Teropong yang dibuat oleh Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong panggung.
Sir Issac Newton menemukan teleskop refleksi cermin, suatu versi yang lebih canggih dari teropong Galileo dengan menggunakan suatu cermin cekung untuk merefleksikan gambaran yang dipandang ke dalam piringan datar atau lensa mata, teleskop refleksi mampu memisahkan objek yang tidak jelas atau menjauhkan jarak objek yang berdekatan. Pada tahun 1781, William Herschel mengguanakan suatu teleskop dengan ketinggian 40 kaki (12,91 m) untuk menemukan planet Uranus.
Karl Gothe Jansky, seorang eksponen radio astronomi adalah orang pertama yang menemukan gelombang radio yang keluar dari bintang dan galaksi yang jauh. Pada tahun 1957, di tepi sungai Jodnel di Inggris dibangun teropong permanen utama untuk pertama kalinya.
B. Pengertian dan Jenis Teropong
Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan jelas misalnya untuk mengamati bintang dan benda-benda langit.
Oleh sebab itu, teleskop dibedakan menjadi 3jenis utama teropong yaitu :
Teropong bias
Teropong bias terdiri dari beberapa buah lensa, yang termasuk teropong ini adalah :
Teropong bintang
Teropong bumi
Teropong panggung (teropong Galileo)
Teropong prisma
Teropong periskop
Teropong pantul
Teropong ini terdiri dari beberapa buah cermin dan lensa.
Teleskop radio (teleskop radar)
1. Teropong Bias
a. Teropong bintang
Teropong bintang yaitu alat untuk mengamati benda-benda angkasa pada dasarnya teropong ini terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu :
1) Lensa yang ditujukan kepada benda-benda angkasa disebut lensa objektif.
2) Lensa yang ditempatkan didekat mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup.
Jarak titik api lensa objektif lebih besar dari jarak titik api lensa okuler
Karena benda yang sangat jauh, maka berkas sinar yang melewati lensa objektif :
o Sejati
o Terbalik
o Diperkecil dan terletak di titik api
Bayangan tersebut merupakan benda bagi lensa okuler. Benda yang diamati berada di tempat jauh tak terhingga ini berarti :
Diagram sinar pembentukan bayangan seperti pada gambar 1.2, benda-benda yang diamati sangat jauh sehingga sinar–sinar sejajar menuju ke lensa objektif. Dua kumpulan sinar-sinar sejajar yang berasal dari bagian atas bintang (T) dan bagian bawah bintang (B) membentuk bayangan nyata dan terbalik B1T1 dibidang fokus lensa objektif. Selanjutnya B1T1 dilihat oleh lensa okuler sebagai benda.
Kedudukan lensa okuler dapat diatur sedemikian rupa (digerakkan maju mundur) agar benda tadi berada di titik api lensa okuler atau fob dan fok berimpit. Dengan demikian akan terbentuk bayangan maya, terbalik, dan diperbesar, ditempat jauh yang tak terhingga sehingga mata pengamat tidak perlu berakomodasi, sehingga tidak cepat melelahkan. Dengan demikian, panjang teropong atau jarak kedua lensa adalah d.
Pembesaran bayangan (M) yang dihasilkan oleh teropong bintang adalah
Gambar 1.1 Teropong bintang
Gambar 1.2 Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong bintang
b. Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat untuk mengamati benda-benda di darat atau di laut yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas.
Sistem optik pada teropong bumi berbeda sedikit dari teropong bintang. Perbedaannya yaitu teropong bumi dilengkapi sebuah lensa pembalik yang dipasang diantara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi menjadi tegak. Dengan demikian, teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu:
1) Lensa objektif
2) Lensa pembalik
3) Lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tanpa memperbesarnya.
Bayangan yang dibentuk lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler selanjutnya membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar. Pada diagram terlihat bahwa teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi mempunyai panjang (d) sebesar :
Hal ini menyebabkan teropong bumi menjadi tidak praktis karena terlalu panjang. Perbesaran bayangan (M) yang dihasilkan oleh teropong bumi sebesar :
Diagram sinar teropong bumi ditunjukkan pada Gambar 2.1. Benda yang diamati lensa objektif dianggap cukup jauh sehingga sinar-sinar yang datang ke lensa objektif sejajar. Sinar sejajar ini membentuk bayangan terbalik I1 tetap di titik fokus objektif Fob. Bayangan terbalik I1 jatuh tepat di 2Fp lensa pembalik sehingga oleh lensa pembalik dihasilkan bayangan I2 harus diletakkan di titk fokus lensa kuler Fok. Tampak bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler tegak terhadap arah benda semula.
Gambar 2.1 Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong bumi
c. Teropong panggung
Teropong panggung disebut juga teropong Galileo sesuai dengan nama penemunya teropong ini merupakan teropong bumi, berukuran pendek karena hanya terdiri dari dua buah lensa yaitu :
1) Lensa cembung berfungsi sebagai lensa objektif.
2) Lensa cekung berfungsi sebagai lensa okuler dan sekaligus berfugsi sebagai lensa pembalik.
Diagram sinar teropong panggung ditunjukkan pada Gambar 3.1. Sinar-sinar sejajar yang datang pada lensa objektif akan membentuk bayangan X, tepat di titik fokus objektif. Bayangan X merupakan bayangan maya bagi lensa okuler. Untuk mata tidak berakomodasi, benda maya X tepat pada titik fokus lensa okuler. Akhirnya sinar-sinar sejajar ke luar dari lensa okuler menuju mata, dan menghsailkan bayangan tegak di titik yang sangat jauh (tak terhingga) sehingga mata tidak cepat lelah.
Gambar 3.1 Diagram sinar teropong panggung atau teropong Galileo
Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler (d) tetap dirumuskan oleh persamaan :
Dengan fok adalah jarak fokus lensa okuler yang harus dimasukkan dengan tanda negatif. Perbesaran teropong adalah :
Sifat bayangan yang terlihat adalah maya, tegak, diperbesar.
d.Teropong prisma (teropong binokuler)
Teropong prisma adalah alat untuk melihat benda yang jauh tetapi bayangannya tidak terbalik. Lensa-lensa pada teropong prisma sama dengan tetopong bintang tetapi pada teropong prisma terdapat prisma yang dapat membalikkan byangan benda sehingga bayangan yang dilihat mata tidak terbalik. Teropong ini menggunakan 2 buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilang satu sama lain.
Teropong demikian disebut juga teropong binokuler karena menggunakan dua buah lensa okuler, karena pengamat dapat melihat dengan 2 mata, maka kesan bayangan yang diperoleh adalah sebagai bayangan 3 dimensi (stereokopis).
Gambar 4.1 Teropong prisma
1. Teropong Pantul
Teropong pantul berupa tabung yang didalamnya terdapat cermin cekung dan cermin datar sebagai reflektor atau pemantul dan sebuah lensa cembung sebagai okuler dan yang berfungsi sebagai objektif yaitu cermin cekung.
Diagram sinar teropong pantul ditunjukkan pada Gambar 5.2. Cermin cekung besar akan mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin. Akan tetapi, sebelum cahaya dikumpulkan di titik fokus F cermin cekung, cahaya dipantulkan dahulu oleh cermin datar menuju ke lensa okuler (lensa cembung).
Gambar 5.1 Teropong pantul
Gambar 5.2 Diagram sinar teropong pantul astronomi
Mengapa cermin digunakan sebagai pengganti lensa objektif ?
1) Cermin lebih mudah dibuat dan lebih murah daripada lensa.
2) Cermin tidak mengalami tidak mengalami aberasi kromatik (penguraian warna) seperti lensa.
3) Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung.
Berdasarkan ketiga alasan tersebut, penggunaan cermin sebagai objektif pada teropong pantul lebih disukai daripada lensa. Dalam kenyataannya teropong astronomi terbesar adalah teropong pantul berdiameter 5 m di Mount Palomar, USA. Teropong ini dirancang oleh George Elleny Hale tahun 1928 dan baru selesai dibuat pada tahun 1934. Teropong pantul lebih bersifat sebagai alat pemotret daripada sebagai teropong pandang langsung.